LIMA orang penjelajah sarang hantu didenda HK$ 5000 oleh polisi atas tuduhan melanggar aturan jarak sosial di sekolah kosong di Ngau Tau Kok, Rabu dini hari (27/4/2022).
Kelima orang itu didatangi petugas setelah penjaga keamanan di gedung bekas St Joseph’s Anglo-Chinese School melapor ke polisi sebelum pukul 1.00. Penjaga mengatakan ada sekelompok orang yang memasuki lokasi dengan bertindak mencurigakan.
Di dalam lokasi, petugas mencegat lima pria (berusia 31 hingga 41 tahun), yang mengatakan mereka masuk untuk menjelajah. Kelimanya tetap didenda HK$ 5.000 karena melanggar aturan social distancing yang melarang pertemuan lebih dari empat orang.
Sejak larangan pertemuan publik mulai berlaku pada Maret 2020, petugas dari berbagai departemen telah melakukan lebih dari 2,2 juta inspeksi di seluruh kota. Dalam razia-razia itu, aparat telah memberikan 339.555 peringatan lisan dan menjatuhkan 28.948 denda.
Bekas sekolah St Joseph’s Anglo-Chinese School menjadi kosong, sejak sekolah menengah itu pindah ke kampus baru di New Clear Water Bay Road, Choi Hung, pada 2011. Sekolah ini menjadi magnet bagi penjelajah rumah hantu dan penggemar permainan perang-perangan.
Sebelumnya, pada Mei 2020, empat pemain perang-perangan menemukan 14kg zat berbahaya dan bom rakitan di lokasi. Mereka menemukan benda-benda mencurigakan di kamar mandi pria di lantai dasar sekolah. Mereka kemudian melapor ke polisi.
Polisi yakin, beberapa bahan kimia itu terkait dengan barang-barang yang hilang dari Universitas Politeknik pada puncak protes anti-pemerintah, November 2019.
Selama kerusuhan sosial, kampus universitas menyerupai zona perang bagi kelompok inti pengunjuk rasa. Mereka bersenjatakan bom molotov, busur dan anak panah, dan bahkan ketapel, untuk menghadapi polisi anti huru hara. Selama pengepungan hampir dua minggu, universitas melaporkan bahan kimia telah hilang dari laboratoriumnya.(and/e)