ADA pepatah mengatakan banyak jalan untuk menuju ke Roma. Itulah yang dialami oleh Sri Wahyuningsih atau yang biasa dipanggil dengan nama Ayuni. BMI asal Malang, Desa rejoyoso, Balong, Kecamatan Bantur ini datang mengadu nasib ke Hong Kong karena terpaksa keadaaan seperti sekian banyak para PMI lainnya.
Namun selama 4 tahun di Hong Kong hingga sekarang, paksaan kondisi ekonomi yang menghantarnya ke Hong Kong, justru membuat Ayuni mampu menemukan dan mengembangkan bakatnya di bidang desain fashion dan make up.
“Sepertinya banyak cara untuk kita bisa mengembangkan bakat yg terpendam,dan akhirnya bisa tersalurkan,” kata Ayuni kepada SUARA.
Simak saja kini, Ayuni mampu meraih serentetan juara di berbagai ajang perlombaan fashion yang digelar di antara para PMI di Hong Kong. Tak hanya menjadi model, Ayuni juga merancang busana serta make up yang dikenakannya pada perlombaan tersebut. Top banget deh!
Pertama kali, Ayuni mendapatkan penghargaan dari ajang Sandra Love Fashion Show sebagai juara favorit busana daur ulang. Lalu, Ayuni kembali menyabet penghargaan dari Fashion Show Aniversary Pilar ke-12 sebagai juara kedua kreasi casual daur ulang.
Semuanya asli hasil rancangannya sendiri loh…. Selain merancang busana yang dikenakannya itu, Ayuni juga belajar make up art atau face painting secara sendiri dari youtube, sehingga mampu mempraktekkannya di berbagai ajang perlombaan fashion PMI. Keren kan?
“Untuk kita bisa maju dan menyalurkan bakat hingga bisa sukses itu sebenarnya ada tiga kunci yaitu; niat, tekat dan percaya diri,” kata Ayuni kepada SUARA.
Selamat untuk PMI hebat, PMI berkreasi!
Artikel dimuat di halaman 19, SUARA edisi May Main 2019