
PEJABAT Pemerintah Hong Kong mengatakan, Rabu (4/5/2022), fitur pendeteksi wajah akan dihapus dari aplikasi LeaveHomeSafe, dengan mengubah kode sumbernya.
Langkah itu dilakukan setelah kantor berita FactWire mengungkap bahwa aplikasi LeaveHomeSafe memiliki fungsi pengenalan wajah yang terpasang secara built-in. Kabar ini juga sudah dikonfirmasi kebenarannya oleh Kantor Dinas Informasi Pemerintah Hong Kong.
Menurut kantor berita FactWire, fungsi pengenalan wajah itu dapat mendeteksi posisi mulut, ujung hidung, pipi kiri dan kanan, mata, serta telinga. Selain itu, fitur tersebut juga dapat mendeteksi gerakan kepala dalam beberapa derajat, serta dapat menangkap kemungkinan apakah penggunanya sedang tersenyum atau apakah matanya terbuka atau terpejam.
Deputi Kantor Dinas Informasi Tony Wong Chi-kwong mengatakan, pemerintah tidak pernah meminta kepada kontraktor untuk membuatkan fitur tersebut. Selain itu, kata Tony Wong, fitur deteksi wajah juga tidak pernah diaktivasikan penggunaannya sejak aplikasi LeaveHomeSafe kali pertama dioperasikan.
Dia mengatakan, pihak kontraktor yang bertanggung jawab atas pembuatan aplikasi itu mengatakan, fungsi deteksi wajah telah menjadi satu paket dengan modul yang tersedia di aplikasi LeaveHomeSafe.
“Kami telah memerintahkan kontraktor untuk memeriksa ulang kode-kode sumber di modul itu secara menyeluruh, untuk menemukan dan menghapus fungsi (deteksi wajah) itu,” kata dia, seraya menambahkan update aplikasi LeaveHomeSafe segera dilakukan.
Selain itu, dia mengatakan pemerintah baru-baru ini menerima laporan mengenai aplikasi LeaveHomeSafe tidak dapat secara tepat menampilkan kode QR catatan vaksinasi pengguna. Dia berjanji, masalah itu juga akan diselesaikan pekan ini, dan segera membuat update aplikasi tersebut.(sta/b)