Gubernur NTB bantah pegawai negeri wajib beli tiket MotoGP

0
339
Contact US +852859865
Contact US +852859865

 

GUBERNUR Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah membantah kabar bahwa pegawai negeri atau aparatur sipil negara di wilayah tersebut diwajibkan untuk membeli tiket menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022 mendatang.

“Hari-hari ini heboh tentang ASN (aparatur sipil negara) yang diwajibkan nonton MotoGP dengan diskon 10 persen. Mungkin Pak Sekda saya terlalu bersemangat agar MotoGP ini meriah dan sukses sehingga menyampaikan berita ini ke publik,” ujar Zulkieflimansyah, Kamis (3/3/2022), seperti dikutip dari iNews.

Sebelumnya, dikutip dari Kompas, Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan, aparatur sipil negara di provinsi itu bakal diwajibkan untuk membeli tiket MotoGP 2022 Mandalika. Sebab, per 20 Februari, penjualan tiket baru mencapai 21.530 tiket.

“Sebanyak 35.000 potong tiket ini kemudian kita lakukan mapping, kami distribusikan ke 10 klaster penjualan di NTB,” ucapnya, Selasa (1/3/2022).

Pemprov NTB kepada pegawainya mewajibkan membeli 4.000 tiket. Untuk bupati dan wali kota se-NTB 16.000 tiket. Kemudian klaster kapolda, kapolres, danrem, danlanal, danlanud 2.000, serta instansi vertikal daerah 2.000 tiket. Sedangkan klaster BUMN dan perbankan 2.500 tiket, asosiasi profesi 2.000 tiket, guru dan pelajar 2.500 tiket, ustad dan santri 500 tiket.

“Masyarakat umum PITI-PSMII 1.500 tiket. Jumlah tiket 35.000 tiket,” kata Lalu.

Sekda NTB itu menjelaskan, saat ini pihaknya terus melakukan konsolidasi. Diharapkan dari dukungan klaster ini, penjualan tiket mencapai target 35.000 tiket.

Namun, menurut Gubernur Zulkieflimansyah kebijakan itu belum final dan hanya sebagai ide untuk penjualan tiket MotoGP Mandalika 2022.

Pria yang akrab disapa Bang Zul itu menegaskan, tidak ada kewajiban aparatur sipil negara untuk membeli tiket MotoGP. Tapi Pemprov NTB berusaha agar aparatur sipil negara dapat diberi diskon 10 persen jika ingin menonton MotoGP.

Zulkieflimansyah mengatakan pihaknya tengah berupaya agar masyarakat NTB juga diberi diskon tiket MotoGP, bukan hanya untuk aparatur sipil negara.

“Kami sedang dalam proses negosiasi bukan hanya untuk ASN tetapi untuk seluruh masyarakat NTB agar memperoleh diskon yang jauh lebih besar dari 10 persen, sehingga banyak yang bisa menonton dan tidak memberatkan,” kata dia.

Sebenarnya animo masyarakat terutama masyarakat NTB untuk menyaksikan perhelatan MotoGP cukup tinggi. Namun, ada sejumlah faktor yang memengaruhi penjualan tiket.

Di antaranya, terkait kebijakan protokol kesehatan, sehingga masyarakat harus menyiapkan biaya ekstra untuk tes antigen. Selain itu, masih ada kekhawatiran wisatawan terkait ketersediaan hunian, yang menyebabkan penjualan tiket MotoGP belum maksimal.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar jumlah penonton MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, diturunkan.

Pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) pun menyetujui arahan tersebut. Awalnya jumlah penonton direncanakan hingga 100.000 orang, kemudian akan dikurangi menjadi 60.000 penonton. Langkah ini diambil untuk menghindari meluasnya penularan Covid-19.(*)

Facebook Comments