HK deteksi kasus kedua Omicron BA.5, datang dari Afrika Selatan

0
555
Antrean penumpang di terminal kedatangan bandara internasional Hong Kong.(Foto: Bloomberg)
Contact US +852859865
Contact US +852859865

OTORITAS kesehatan Hong Kong mendeteksi kasus kedua varian Omicron BA.5 di antara 413 kasus infeksi harian Covid, Kamis (28/4/2022).

Pejabat Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong Chuang Shuk-kwan mengatakan, temuan kedua Omicron BA.5 itu diketahui dari hasil tes seorang pria berusia 40 tahun yang datang dari Afrika Selatan pada 23 April.

Pria yang telah divaksin BioNTech dua dosis itu terdeteksi positif saat tes PCR kedatangan, meskipun dia tidak memperlihatkan gejala apa pun. Pria tersebut langsung dirawat di fasilitas isolasi pemerintah.

Sejauh ini, tidak ada kasus penularan lokal Omicron BA.5 di Hong Kong.

Kasus pertama Omicron BA.5 diumumkan otoritas Hong Kong, Kamis (14/4/2022). Kasus pertama itu terdeteksi pada pemuda berusia 24 tahun yang tiba di Hong Kong, Rabu (6/4/2022). Pemuda itu melakukan penerbangan dari Afrika Selatan dengan transit di Ethiopia dan Thailand.

Pemuda tersebut semula menunjukkan hasil negatif saat tes PCR kedatangan di bandara Hong Kong. Namun, pada hari ketiga dan keempat saat karantina di hotel, dia menunjukkan hasil tes positif dan mengalami gejala demam dan batuk-batuk.

Baca juga: Hati-hati kasus pertama varian baru Omicron BA.5 sudah masuk HK.

Dengan tambahan 413 kasus baru itu, total jumlah infeksi corona gelombang kelima di Hong Kong mencapai 1.190.850 kasus, sedangkan total pasien Covid-19 yang meninggal adalah 9.074 jiwa.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang melacak varian baru Omicron BA.4 dan BA.5. WHO masih meneliti apakah varian itu lebih menular atau berbahaya dari sebelumnya.

“Kami mulai melacak mereka (subvarian BA.4 dan BA.5), karena mutasi tambahan yang perlu dipelajari lebih lanjut untuk memahami dampaknya pada kemampuan menghindari kekebalan,” demikian WHO.

Pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, kedua varian ini sudah menjadi kasus dominan di negara tersebut. “Sudah dominan di Afrika Selatan. Namun, ini masih belum jelas, sebab ada gelombang (varian) BA.2 yang jauh lebih besar dan harus tetap diawasi,” kata WHO.

Menurut Badan Keamanan Kesehatan Inggris sub-varian BA.4 telah ditemukan di Afrika Selatan, Denmark, Botswana, Skotlandia dan Inggris, sejak 10 Januari hingga 30 Maret. Sementara untuk kasus BA.5, semuanya ditemukan di Afrika Selatan sejak awal April lalu.

Menurut Kementerian Kesehatan Botswana, kedua varian itu menjangkiti empat orang berusia sekitar 30 hingga 50 tahun di negara itu. Empat orang itu sudah divaksinasi lengkap. Mereka juga hanya mengalami gejala ringan.(gohk/cnbc/b)

Facebook Comments