PEMERINTAH Hong Kong, Selasa (8/3/2022), meluncurkan sistem pelaporan online baru bagi orang yang terdeteksi positif Covid-19 melalui tes rapid antigen. Sistem pelaporan online itu dapat diakses melalui situs berikut: https://www.chp.gov.hk/ratp/
Dikutip dari NewsGovHK, pejabat Pusat Perlindungan Kesehatan Dr Edwin Tsui menjelaskan tujuan pembuatan platform pelaporan online baru itu. “Pertama, karena tes rapid antigen sangat populer dan mudah digunakan di Hong Kong. Tes ini memberikan hasil yang relatif dapat diandalkan, sehingga menjadi alat yang sangat baik untuk digunakan di rumah, khususnya untuk mendeteksi awal Covid-19 dan isolasi lebih awal. Juga, membantu pemerintah dan masyarakat untuk membendung penyebaran penyakit ini di komunitas,” papar Dr Edwin Tsui.
“Tujuan kedua adalah untuk membantu Departemen Kesehatan mendapatkan informasi yang lebih komprehensif dan terkini mengenai situasi penyakit ini di Hong Kong. Platform ini juga akan membantu memperlancar dukungan, baik secara medis maupun dukungan sosial lainnya, bagi orang yang menjalani isolasi di rumah,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, pemerintah akan mengeluarkan sejumlah arahan pendukung, seperti tata kelola isolasi dan juga karantina, bagi orang yang membutuhkan ketika tetap berada di rumah. “Sebab, kami menerima banyak pertanyaan mengenai bagaimana cara menerima dokumentasi seperti itu ketika mereka tetap tinggal di rumah karena menjalani isolasi atau karantina,” ungkapnya.
Menurut penuturannya, secara keseluruhan platform itu membantu masyarakat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan kesehatan publik. “Dan juga menjadi alat bagi kami untuk memberikan lebih banyak dukungan medis dan sosial bagi orang yang menjalani isolasi, serta membantu kebutuhan dokumentasi bagi mereka yang membutuhkan dokumen terkait,” jelasnya.
Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong akan mengeluarkan arahan isolasi, melalui SMS, bagi orang yang melaporkan kasus atau hasil tes positifnya, dengan semua informasi yang dibutuhkan. Demikian pula, instansi itu akan mengeluarkan arahan karantina bagi kerabat mereka. “Penerima SMS kemudian akan melakukan arahan tersebut, baik di fasilitas isolasi ataupun di rumah,” imbuh Dr Tsui.(*)
