Oleh Nathalia Widjaja
Direktur Peduli Kasih Hong Kong
SELAMA pandemi Covid-19, pekerja migran Indonesia bisa mengalami beberapa hal berikut: jam kerja lebih panjang, tidak boleh keluar rumah, gerak dan ruang terbatas, tidak bisa berjumpa dengan sahabat, merawat majikan yang sakit, hilang kesempatan bersantai, kontrak kerja berakhir, kehilangan pekerjaan, sakit atau positif Covid, ataupun rindu pada keluarga di tanah air, dan sebagainya.
Dampak dari situasi tersebut, pekerja migran bisa merasa cemas, gelisah, takut, sangat capek, bosan, tidak gembira, dan sensitif. Bagaimana jika aku terinfeksi Covid? bagaimana jika aku harus dikarantina? bagaimana dengan keluargaku di Indonesia? apakah aku perlu bertahan di rumah majikan ini? apakah aku lebih baik putus kontrak kerja? kapan semua ini akan berakhir? apakah aku perlu mengubah semua rencanaku? dan lain sebagainya.
Seperti dikatakan oleh neurolog dan psikiater Austria, Victor Emil Frankl: “Tidak ada yang perlu ditakuti dalam hidup ini, kita hanya perlu memahaminya.”
Di antara tantangan yang sedang kita hadapi dan cara kita merespons tantangan tersebut, sebenarnya terdapat satu ruang di mana kita memiliki kebebasan dalam menentukan respons kita terhadap tantangan. Pertumbuhan pribadi mempengaruhi cara kita menentukan respons tersebut.
Untuk itu, pengenalan diri yang sehat dan utuh, dapat melihat tantangan sebagai titik pertumbuhan, sangatlah penting. Mari kita bersama-sama berjuang untuk beradaptasi dan menjadikan tantangan yang ada sebagai “productive suffering”.
Ada beberapa cara untuk melakukan proses tersebut, antara lain: fokus dan pahami apa yang sedang terjadi (terima perubahan; adaptif), kenali dan terima emosi Anda (self-care), lakukan dan maknai rutinitas/hidup Anda, temukan cara membuat Anda gembira, tetap terhubung dengan keluarga dan sahabat, kita melangkah bersama.
Jika Anda mengalami kelabilan emosi selama dua minggu atau lebih, menjadi sensitif, emosional, mengalami perubahan pola makan, mengalami gangguan tidur, sangat cemas, tidak dapat bekerja dengan normal, jangan ragu hubungi konselor, psikolog atau dokter.
Atau, hubungi Peduli Kasih Hong Kong di nomor +852 5925 5966 dan email bantuan@pedulikasih.hk.
Peduli Kasih memberikan layanan pendampingan ke rumah sakit, pendidikan kesehatan fisik dan mental, serta konsultasi dan konseling kesehatan mental.
“Anda tidak sendiri, kita melangkah bersama”.(*)