DEKAN Fakultas Kedokteran, The Chinese University of Hong Kong (CUHK), Profesor Francis Chan Ka-lung, Sabtu (30/4/2022) mengatakan banyak pasien yang sembuh mengeluhkan tentang gejala Covid-19 yang panjang. Pasien-pasien yang telah sembuh ini merasa tidak sehat meskipun tidak lagi memiliki virus.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran CUHK menemukan 3 dari setiap 4 pasien yang pulih di HK menderita gejala COVID-19 kronis. Yang paling umum adalah kelelahan, insomnia, memori buruk, atau rambut rontok. Otoritas Rumah Sakit perlu mengatasi potensi masalah yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.
Chan mengatakan bahwa Pusat Inovasi Mikrobiota Hong Kong di bawah CUHK telah melakukan penelitian dan menganalisis gen bakteri lebih dari 1.200 sampel feses, dan menemukan bahwa pasien dengan COVID-19 memiliki mikroekologi usus yang unik, yang dapat disebut sebagai “sistem usus tipe virus corona”.
Chan mengatakan bahwa CUHK berencana untuk meluncurkan layanan pengujian di berbagai institusi medis terkait penemuan “mikroekologi usus COVID-19 jangka panjang”. Saat ini, Rumah Sakit CUHK sudah mulai memberikan tes yang relevan. Warga yang berkontribusi untuk tes ini hanya perlu mengumpulkan sesendok kecil sampel tinja di rumah sebelum memberikan ke laboratorium yang ditunjuk untuk dianalisis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menunjukkan pada akhir tahun lalu bahwa sekitar 10% hingga 20% pasien yang telah pulih dari COVID -19 akan menderita efek jangka panjang COVID-19.(dsd/e)