Pengkafiran

0
494
Contact US +852859865
Contact US +852859865

 

Salah satu praktek keliru orang beragama adalah gemar mengakfirkan orang lain. Ketika orang lain tidak memiliki kesamaan pemahaman atau praktek keagamaan dengan dirinya, maka Ia akan dianggap kafir. Dalam kilas sejarah, praktek seperti ini kerap dilakukan oleh para Khawarij.
“Kalo Anda tidak sama dengan saya, maka Anda kafir. Kalo Anda tidak memusuhi orang atau kelompok yang saya musuhi, Anda juga kafir. Anda jadi musuh saya !”

Orang yang bersikap demikian, biasanya karena belum memiliki kedalaman Ilmu Agama. Ia akan menggunakan standar Ilmunya yang masih terbatas itu untuk menilai kualitas keimanan orang lain.
Dari mana ia tau isi hati orang ?.
“Apakah orang itu sudah membelah dada orang lain, sehingga mampu mengukur kadar keimanannya ?”. Pertanyaan ekstrimnya.

Terhadap fenomena pengkafiran seperti itu, Pak Quraish Syihab mengilustrasikan sebuah ungkapan tentang orang yang sedang belajar Agama, seperti berikut:

“Kalo belajar Agama baru dua tahun, ia sudah menganggap dirinya Tuhan. Ini halal, itu haram. Kalo sudah 4 tahun, ia anggap dirinya Rosul. Kalo sudah 5 Tahun, ia anggap dirinya Wali besar, Mujtahid. Kalo lebih dari 10 tahun lebih, ia tau bahwa dirinya bodoh”.

Seperti ungkapan Imam Syafi’i ; “Setiap bertambah ilmu saya, bertambah pula kesadaran bahwa saya bodoh”.

(Sumber: M. Quraish Shihab Podcast. Judul: Praktek Keberagamaan yang Salah: Mengkafirkan). AJH

Facebook Comments