DEPARTEMEN Pertanian Taiwan siap menerima masuknya 1300 pekerja migran sektor pertanian dan perikanan di bulan ini. Hal ini disampaikan oleh pejabat Departemen Pertanian Tsai Pei-chun, Senin (14/3/2022).
Dikutip dari Focustaiwan.tw, Tsai mengatakan, dari kuota sebanyak 2.400 pekerja migran untuk sektor pertanian, lebih dari 1.000 slot telah diisi oleh pekerja migran yang datang sebelum pandemi Covid-19. Sementara sebagian besar dari 1300 pekerja migran lainnya akan mulai tiba di Taiwan dalam dua minggu ke depan.
Sebanyak 20 pekerja migran yang dikontrak pada sektor pertanian ini telah tiba di Taiwan sejak 15 Februari yang lalu bersamaan dengan dicabutnya larangan masuk bagi pekerja migran asal Filipina dan Vietnam.
Tsai Pei-chun menjelaskan 2400 pekerja migran akan ditempatkan di sektor peternakan sebanyak 1.000 orang, 180 orang akan ditempatkan di sektor perikanan air tawar, 300 orang ditempatkan di sektor tanaman pangan (termasuk tanaman hias, buah-buahan, sayuran dan budidaya jamur), sedangkan 920 orang lainnya ditempatkan sebagai pekerja musiman di semua sektor pertanian atau peternakan.
Tsai juga menyampaikan bahwa sampai saat ini Indonesia belum membuka tenaga kerja sektor pertanian, sehingga tidak ada pekerja migran Indonesia di antara 2.400 pekerja migran yang telah disetujui aplikasinya dan siap ditempatkan.
Pada 19 Mei 2021, Taiwan melarang masuk semua warga negara asing tanpa tempat tinggal, termasuk pekerja migran, menyusul melonjaknya kasus Covid-19 domestik.
Kondisi ini berubah seiring terkendalinya kasus Covid-19, larangan pekerja migran dari Indonesia telah dicabut pada 11 November 2021, larangan untuk pekerja Thailand telah dicabut pada 30 Desember 2021, sementara jumlah pekerja yang diizinkan masuk dikurangi karena terbatasnya ruang karantina.
Saat ini, Taiwan mewajibkan bagi semua calon pekerja migran yang masuk untuk divaksinasi penuh sebelum berangkat.(*)