ASOSIASI Layanan Lansia Hong Kong mengatakan panti jompo tidak akan mampu menghadapi gelombang ke enam Covid-19 jika tingkat vaksinasi untuk lansia yang tinggal di sana tidak mencapai 90 persen. Hal ini dikatakan oleh ketua asosiasi Chan Chi-yuk, Senin (26/4/2022).
Selain itu, asosiasi juga menyarankan, dalam jangka pendek, pemerintah harus melonggarkan pembatasan kedatangan pekerja asing untuk menebus kekurangan kronis tenaga kerja di panti jompo. Berkaitan dengan itu, pemerintah juga musti mendirikan sekolah pelatihan kejuruan tentang perawatan lansia dalam jangka panjang.
Asosiasi menyebutkan, 98 persen penghuni panti jompo di HK mengalami infeksi selama gelombang kelima yang kemudian menyebabkan sekitar 5.000 kematian lansia. Dikatakan tingkat vaksinasi pertama saat ini untuk lansia di panti jompo adalah 68 persen, jauh dari apa yang diperlukan untuk membangun herd immunity (kekebalan komunitas) untuk melindungi lansia jika terjadi kemungkinan wabah Covid-19 gelombang ke enam.
Chan Chi-yuk mengatakan sekitar 5.800 lansia di panti jompo atau anggota keluarga mereka menolak untuk membiarkan para lansia itu divaksinasi. Chan berharap pemerintah dapat memberikan lebih banyak informasi dan opsi vaksinasi untuk mengurangi jumlah orang yang menolak suntikan.
Kepala eksekutif asosiasi Grace Li Fa menyarankan pemerintah mendirikan pusat komando Covid-19 di mana “Kepala sekretaris administrasi dapat mengoordinasikan departemen yang berbeda dan melakukan tanggapan cepat terhadap wabah tersebut”.
Asosiasi mencatat bahwa per 31 Maret 2022, 26.709 orang berada dalam daftar tunggu untuk berbagai jenis layanan perawatan perumahan bersubsidi untuk orang tua, dengan waktu tunggu rata-rata 20 bulan.
Oleh karena itu, pihak panti jompo merekomendasikan pemerintah menyediakan 6.000 fasilitas perawatan residensial untuk orang tua setiap tahun dengan total 30.000 tempat perawatan residensial dalam lima tahun ke depan untuk mencapai “waktu tunggu nol”.(sta/e)