Muda dan cantik, Tangmo Nida memiliki karir dan masa depan yang menjanjikan di hadapannya. Tetapi sayang, segalanya gagal karena dia meninggal di usia 37 tahun.
Memiliki nama asli Nida Patcharaveerapong, lahir pada 13 September 1984, Tangmo Nida adalah seorang model dan aktris terkenal dari Thailand. Dia juga seorang penyanyi, pembalap, pembawa acara TV, influencer media sosial, dan pengusaha dari Bangkok. Singkatnya, dia adalah seorang tokoh terkenal di Thailand.
Ketika dia meninggal karena diduga tenggelam di Sungai Chao Phraya, gambar dan video yang mengganggu dari insiden tersebut dan mayatnya diunggah dan menjadi viral di internet.
Sementara keluarganya, penggemar, dan orang lain di industri berduka, insiden itu menarik kecurigaan karena bukti dan pernyataan yang tidak konsisten oleh orang-orang yang bersamanya ketika dia meninggal. Banyak yang berspekulasi bahwa kematian Nida sebenarnya adalah pembunuhan.
Urutan kejadian kematian Tangmo Nida dimulai pada 24 Februari 2022. Di malam hari, Tangmo Nida bersama lima orang lainnya naik speedboat di Sungai Chao Phraya untuk pelayaran pemotretan di sekitar Jembatan Rama 7 .
Lima orang yang bersamanya termasuk manajernya, Idsarin “Gatick” Juthasuksawat; seorang wanita bernama Wisapat “Sand” Manomairat; seorang pria bernama Nitas “Job” Kiratisoothisathorn; pemilik perahu, Tanupat “Por” Lerttaweewit; dan nakhoda, Phaiboon “Robert” Trikanjananun.
Pada suatu saat selama perjalanan, dikatakan bahwa Nida harus buang air kecil. Namun karena toilet di speedboat saat itu tidak bisa digunakan, Nida harus pergi ke bagian belakang speedboat.
Untuk menyeimbangkan dirinya saat buang air kecil, Gatick mengatakan bahwa Nida memegangi kakinya sambil berjongkok di buritan speedboat. Sayangnya, konon Nida terpeleset dan jatuh.
Gatick yang menyadari hal ini, dengan cepat berteriak kepada yang lain. Tapi tidak ada yang mendengar teriakannya. Nida tertinggal di malam yang gelap, sendirian di air dingin yang berjuang dengan hidupnya. Semua orang tidak mengenakan jaket pelampung, termasuk Tangmo Nida. Apalagi itu adalah acara pemotretan.
Kelompok itu berputar beberapa kali untuk mencari keberadaan Tangmo Nida sebelum menyerah. Sekembalinya ke pantai, kelima orang tersebut menghubungi polisi.
Segera, polisi Thailand dan tim penyelamat Siam Nonthaburi tiba di lokasi dengan tim penyelam yang dengan cepat meluncurkan operasi pencarian dan penyelamatan. Mereka bekerja semalaman, dan terus beroperasi hingga keesokan harinya hingga lalu lintas pelayaran di sungai dibuka pada pukul 7 pagi. Operasi dihentikan sementara hingga dilanjutkan kembali pada pukul 10 pagi hari itu.
Pada 26 Februari, ditemukan sesosok mayat perempuan dengan posisi telungkup di tengah sungai dekat Dermaga 1 Pibulsongkram, sekitar 1 kilometer dari lokasi diduga jatuhnya Nida.
Tim mengangkat tubuhnya ke atas perahu, dan menutupinya dengan terpal putih. Mereka harus mengoordinasikan temuan mereka dengan pihak berwenang di pantai, sehingga mereka dapat membawa jasad itu ke Dermaga 1 Phibulsongkhram sebelum mengizinkan kerabat, yaitu ibu dan saudara laki-laki Nida, untuk mengkonfirmasi identitas wanita itu terlebih dahulu.
Keduanya bersaksi bahwa itu adalah Nida. Seluruh adegan direkam, dan dipublikasikan di internet. Pihak berwenang telah menginstruksikan tim untuk menutupi tubuhnya dengan terpal, dan mengingatkan semua orang untuk tidak mengambil gambar, sehingga tidak ada yang bocor. Tapi rupanya instruksi itu gagal.
Dalam bocoran tersebut diperlihatkan bagaimana tubuh Nida yang mulai kembung, beberapa bagian tubuhnya menghitam, dan memar, terutama wajahnya. Yang paling mengejutkan adalah rekaman dan gambar luka robek di paha kanan bagian dalam yang panjangnya sekitar 30 sentimeter.
Belakangan, laporan otopsi menunjukkan luka Nida sedalam tulang, diduga terkena pisau atau baling-baling speedboat. Berdasarkan kesimpulan awal, petugas di Lembaga Kedokteran Forensik Rumah Sakit Polisi mengatakan, Nida mati lemas karena tenggelam.
Kesimpulan sementara kematian Tangmo Nida murni kecelakaan. Ini sesuai laporan resmi dari kepolisian Thailand setelah menemukan dua bukti baru. Meski demikian, aparat kepolisian masih mengumpulkan bukti-bukti terbaru, mereka juga menyampaikan proses penyelidikan akan memakan waktu.
Melansir Bangkok Post, para penyelam dari divisi laut, pada hari Minggu menemukan dua benda dari Sungai Chao Phraya dekat dermaga Phibul Songkhram. Dua benda itu akhinya mereka serahkan untuk kepentingan pemeriksaan forensik. Tujuannya untuk mengungkap penyebab kematian Tangmo Nida.
Di duga polisi sedang mencari benda- benda yang menurut saksi, telah di buang ke sungai setelah Nida jatuh dari speedboat saat malam perjalanan bersama teman-temannya. Hingga hari ini, setidaknya 29 saksi sudah menjalani pemeriksaan secara maratorn dan dimintai keterangan terkait kematian Tangmo Nida.
Pemilik kapal dan pengemudinya telah didakwa mengoperasikan kapal tanpa izin, dan kelalaian yang menyebabkan kematian bagi penumpangnya. Ke lima orang yang berada di speedboat pada malam itu, termasuk sang manajer, telah di panggil dan di introgasi oleh pihak kepolisian pada hari Minggu, 6 Maret 2022.(*)